Kami saling tatap, cukup lama dan tak ada satu kata pun yang terucap selama itu. . .
Matanya yang sebelumnya aku lihat memiliki kedamaian, kini terlihat memburam , ,
Mata itu berlinang air bergetar tipis, , ,
Kami terus bertatapan, sampai akhirnya dia memejamkan matanya,,,
Saat itu juga, air mata yang terkumpul dalam rongga kelopak matanya memuncak,,,
Menetes melintasi pipi , ,
Dia menangis dan tidak bisa berbuat apa - apa ,,,,
Maafkan aku , , , aku memang pecundang , , ,
Aguz Febriansyah
MASUKKAN TOMBOL TWEET DISINI |
|
1Kata kamu:
Hiks, sampe terharu saya bacanya om.
Posting Komentar